Penelusuran google

Kamis, 23 Agustus 2007

Kenapa Makan Tiga Kali Sehari?

Tiba-tiba muncul di benak saya, kenapa kita harus makan tiga kali sehari? Kenapa tidak dua kali sehari saja tetapi jumlah total makanan yang dikonsumsi per hari sama. Kenapa tidak empat kali sehari?
Saya pernah mendengar, ada ahli gizi atau dokter atau siapalah yang katanya ahli di bidang diet mengatakan bahwa lebih baik makan beberapa kali tetapi jumlah makanan yang dimakan sedikit. Namun, tampaknya tidak ada yang mendukung pendapat tersebut bahkan gerakan makan tiga kali sehari didukung dengan aturan kedinasan atau perkantoran atau ketenagakerjaan atau apalah yang intinya memberikan waktu istirahat dan makan cuma sekali sehari (dengan asumsi sarapan dan makan malam di rumah).
Yang saya dengar, di luar negeripun orang makan tiga kali sehari. hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut sudah sangat mendunia dan menjadi kesepakatan bersama. Untungnya, tidak ada sanksi yang diberikan kepada orang yang melanggar konsensus tersebut.
Pada prakteknya, makan tiga kali sehari tidak saya praktekkan sepenuhnya. Pada saat masih kuliah, kadang saya mempraktekkan makan dua kali sehari (di luar bulan puasa ya). Jadi, sarapan sekaligus makan siang dijadwalkan pukul sebelas siang dan makan malam dilakukan sekitar pukul tujuh malam. Ternyata, praktek yang tidak lazim ini menjadi lazim di kalangan mahasiswa. Entah kenapa, beberapa (yang jumlahnya banyak) mahasiswa (terutama anak kos), tanpa ada yang mengampanyekan, mengikuti tren tersebut.
Dari berbagai sumber (gaya banget...), diketahui bahwa alasan utama tren ini berkembang di kalangan mahasiswa adalah untuk mengurangi pengeluaran mengingat kebanyakan mahasiswa belum mempunyai penghasilan yang mencukupi.
Kembali ke judul, kenapa harus tiga kali?

Senin, 20 Agustus 2007

Diakui : Kerugian Rp2000

Suatu hari di sebuah terminal bis.
Aktor 1 : "Pak, Kompas."
Seorang pedagang koran asongan mendekat. Dia terlihat tua dan renta, tubuh dan pakaian tidak terurus.
Aktor 1 : "Berapa, Pak."
Pedagang : "Tiga ribu."
Transaksipun terjadi.
Aktor 2 (teman Aktor 1) : "Setelah jam 12 harga Kompas kan seribu."
Aktor 1 : "Dua ribu untuk anak dan istrinya. Kamu enggak mikir sampai ke situ, kan?"

Minggu, 19 Agustus 2007

Tur Empat Kota

Ini posting pertama saya. Untuk menulis posting ini saya menggunakan telepon genggam.

Kamis, 16 Agustus 2007 : di Jakarta.
Jumat, 17 Agustus 2007 : upacara bendera di kantor.
Malam : naik bis pulang ke Pemalang, sampai pukul 23.45.
Sabtu malam, 18 Agustus 2007 : berangkat ke Yogyakarta naik travel, sampai pukul 23.45, menginap di kosan Irul.
Minggu, 19 Agustus 2007 : menghadiri resepsi pernikahan Yudis-Andri, kemudian berangkat ke Semarang, sampai pukul 18.00. Pukul 22.30 membuat blog ini.
Rencana besok : berangkat ke Jakarta.

Konten Lainnya