Penelusuran google

Minggu, 16 Februari 2014

Popmie on Brantas

Saat-saat kikuk itu saat kita harus duduk selama tujuh jam berdekatan dengan beberapa orang asing dan kita tidak tahu apa yang harus diobrolkan. Inilah yang terjadi di dalam Brantas malam ini. Di saat sang ular besi meluncur membelah dinginnya malam, aku hanya bisa termenung menengguk sebungkus tolak angin sambil sesekali melihat keluar jendela  - sebuah usaha untuk melihat pemandangan yang sia-sia karena sang gulita sedang menyelimuti para penghuni alam yang sedang terlelap.

Namun semua kesunyian itu terurai saat petugas gerbong restorasi yang sedang lewat membuka semangkok popmie, menuangkan bumbu instannya, dan mengucurkan air panas ke dalam mangkoknya dari termos andalannya. Seketika itu juga, aroma yang merakyat semerbak memenuhi seluruh penjuru gerbong secara instan menghipnotis para komuter membawa mereka dalam satu fantasi, fantasi kenikmatan makan mi dengan kuah panas mengalir ke dalam tenggorokan yang dingin.

Pada saat inilah manusia dari berbagai kasta, profesi, umur, gender, dan posisi tidur dipersatukan dalam visi yang harmoni. Popmie, dari aromanya terbayang kelezatannya. No iklan.

(Gambar: Sancaka melabuh di stasiun Madiun)

Popmie on Brantas

Saat-saat kikuk itu saat kita harus duduk selama tujuh jam berdekatan dengan beberapa orang asing dan kita tidak tahu apa yang harus diobrolkan. Inilah yang terjadi di dalam Brantas malam ini. Di saat sang ular besi meluncur membelah dinginnya malam, aku hanya bisa termenung menengguk sebungkus tolak angin sambil sesekali melihat keluar jendela  - sebuah usaha untuk melihat pemandangan yang sia-sia karena sang gulita sedang menyelimuti para penghuni alam yang sedang terlelap.

Namun semua kesunyian itu terurai saat petugas gerbong restorasi yang sedang lewat membuka semangkok popmie, menuangkan bumbu instannya, dan mengucurkan air panas ke dalam mangkoknya dari termos andalannya. Seketika itu juga, aroma yang merakyat semerbak memenuhi seluruh penjuru gerbong secara instan menghipnotis para komuter membawa mereka dalam satu fantasi, fantasi kenikmatan makan mi dengan kuah panas mengalir ke dalam tenggorokan yang dingin.

Pada saat inilah manusia dari berbagai kasta, profesi, umur, gender, dan posisi tidur dipersatukan dalam visi yang harmoni. Popmie, dari aromanya terbayang kelezatannya. No iklan.

(Gambar: Sancaka melabuh di stasiun Madiun)

Konten Lainnya