Penelusuran google

Jumat, 29 Oktober 2010

Makhluk Berduri Menginvasi Kota Jambi

Jalan Jenderal Sudirman menjadi saksi kejadian ini. Sekelompok manusia mulai memadati trotoar yang biasanya sepi. Sesekali para pejalan kaki berhenti sejenak dan kemudian beberapa di antara mereka melanjutkan perjalanan dan beberapa lainnya membawa beban tambahan. Kejadian ini juga tidak luput dari para pengendara sepeda motor dan kendaraan roda empat yang lewat.

Kejadian serupa ber-TKP di Tugu Juang yang terletak di Jalan Kolonel Abunjani. Makhluk berduri ditumpuk dan diperdagangkan tanpa izin di emperan jalan. Sebagian penduduk bumi Jambi menyambut kedatangan mereka dengan antusias, sebagian (bagian yang kecil) lagi menutup hidung dan mengacuhkannya.

Yap, musim durian mulai merambah Kota Jambi. Biasanya musim durian di Kota Jambi berlangsung mulai akhir September sampai awal Januari. Triwulan yang membahagiakan bagi para pecinta durian dan triwulan yang menyiksa bagi para fobia durian. Sekarang harga durian masih relatif mahal karena populasi durian masih kecil. Selain itu, kualitas durian yang dijual juga masih kurang bagus karena mungkin ada beberapa oknum penjual yang memanfaatkan kerinduan para durian lover dengan menjual durian yang belum terlalu matang agar segera mendapatkan keuntungan.

Harga durian sekarang bisa mencapai Rp25 ribu untuk durian dengan diameter 25-30 cm, merupakan harga termahal saat ini. Jika sabar, menunggu sekitar sebulan lagi, kamu bisa dapat durian kualitas bagus dengan harga lebih murah mencapai Rp3.333 (maksudnya Rp10 ribu dapet tiga biji dengan ukuran memang relatif lebih kecil yaitu diameter 15-20 cm. Semakin besar ukuran semakin mahal pula harganya. Jika beruntung dan pandai memilih, kamu bisa dapet durian dengan kualitas montong.

Kandungan gizi dan manfaat buah durian bisa kalian baca di AnneAhira.com.

Berita lain dapat kalian baca di jambitourism.co.id

Rabu, 27 Oktober 2010

review: Google Earth



Beberapa waktu yang lalu saya mengunduh Google Earth dari laman google. Sebenarnya saya sudah lama mengenal Google Earth tetapi waktu itu saya belum mempunyai koneksi internet yang memadai. Setelah baru-baru ini ada modem 3G di pasaran barulah saya pede menggunakan google earth.

Proses instalasinya menggunakan metode instalasi on line (ini istilah saya sendiri). Maksudnya, file yang saya unduh dari google hanya program pemicu saya berukuran 500KB-an. Setelah file tersebut dieksekusi, saya terhubung dengan server google untuk mengunduh file yang diperlukan untuk instalasi. File-file tersebut tersimpan di tempat penyimpanan sementara yang akan terhapus setelah proses instalasi selesai.

Metode instalasi seperti ini sama seperti saat kita menginstal google chrome dan yahoo messenger. Memang kurang bagus pengguna dengan koneksi internet yang kurang bagus karena apabila dalam proses instalasi koneksi terputus atau ada error, file yang sudah terunduh akan hilang padahal ukuran filenya lumayan besar, 19 MB untuk yahhoo messenger dan 80 MB-an untuk google earth. Tentu saya hal ini mengakibatkan kuota data yang terpakai akan sia-sia. Mungkin hal ini bertujuan agar kita tidak mempunyai file instalasi yang tersimpan di harddisk karena file-file yang tersimpan di harddisk rawan terinfeksi virus.

Setelah aplikasi google earth terpasang kita dapat segera mulai melakukan pencarian suatu lokasi. Dengan menggunakan fasilitas pencarian, kita dapat mencari lokasi kota atau lokasi tertentu seperti jalan, gunung, gedung, dll.

Dengan google earth kita dapat melihat lokasi mulai dari luar angkasa (sehingga bumi terlihat bulat) sampai ketinggian beberapa meter dari permukaan tanah. Menurut pengalaman, ketinggian minimal dari permukaan tanah adalah sekitar 100m karena terlalu dekat dengan bumi gambar permukaan tanah malah semakin buram karena pembesaran hanya bersifat pembesaran digital.

Selain tampilan berupa foto satelit, google menambahkan tanda-tanda seperti jalan, kota, gedung, tempat wisata, dan tempat-tempat strategis lainnya. Selain itu, untuk bangunan tertentu terdapat tampilan 3 dimensinya sehingga bangunan dapat dilihat dari berbagai arah. Tampilan 3 dimensi hanya tersedia untuk bangunan-bangunan tertentu, seerti di Jakarta misalnya mal taman anggrek, hotel ciputra, dan monas.
Selain tampilan 3 dimensi dari bangunan, ada juga tampilan 3 dimensi permukaan tanah, misalnya di kawasan puncak.




Memakai google earth jadi teringat film CSI saja. Dalam beberapa episode, para penyelidik FBI menggunakan peta berbentuk 3 dimensi untuk merekonstruksi modus kejahatan dan melacak lokasi pelaku kejahatan.

Dengan menggunakan koneksi langsung ke server google earth, kita hanya mengunduh file yang diperlukan saja. Daerah yang sudah pernah kita kunjungi otomatis tersimpan di harddisk. Google mengizinkan cache maksimal 2 GB di komputer. Kita juga dapat menandai lokasi-lokasi yang kita cari sehingga pada saat yang lain ketika ingin kembali ke lokasi yang sudah kita tandai kita tinggal klik di panel "tempat" di sebelah kiri jendela google earth.

Penanda letak ini juga dapat kita kirim ke teman lewat email maupun diupload sehingga pengguna google earth di seluruh dunia dapat mengaksesnya.

Dengan adanya penunjuk jalan dan lokasi, kita dapat mencari jalur yang harus kita tempuh dari satu lokasi ke lokasi lainnya. dan hasilnya dapat dicetak dengan tampilan seperti google maps.

Kelemahan google earth adalah foto permukaan bumi yang tersedia tidak selalu up date. Jakarta misalnya, merupakan pencitraan bulan Agustus 2009, daerah Puncak merupakan pencitraan Juni 2006, Pemalang, Jawa Tengah merupakan pencitraan Agustus 2009, dan bahkan Kota Jambi merupakan pencitraan tahun 2002.

Untuk lebih jauh mengenal google earth, silahkan minta aplikasinya sama Om Gugel.

Jumat, 15 Oktober 2010

dari A sampai Z

Minggu 10-10-2010 kemarin, Aida didampingi penasehat hukumnya Alamsyah Hanafiah megadakan konferensi pers di sebuah vila di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor. Melalui peasehat hukumnya, Aida mengaku telah menjadi korban perkosaan oleh seorang tokoh yang dikenal sebagai Dai Sejuta Umat, Zainudin M. Z. (Z) Kejadian tersebut terjadi pada saat ia masih duduk di bangku SMA. Begitulah kabar yang dimuat dalam laman tweetfun.net

Artis dadakan yang memiliki nama lengkap Aida Saskia (AS) tersebut menegaskan bahwa dirinya mempunyai bukti-bukti yang mendukung pernyataannya. Bukti yang dimaksud adalah kesaksian dari penjaga vila yang membenarkan bahwa Z kerap mengajak AS berduaan di vila. Selain itu, sebagaimana diberitakan oleh forumkami.com, perempuan kelahiran 6 Juli 1985 itu mengaku telah mendapat dukungan moral dari orang tuanya untuk membeberkan aib yang tersimpan lama tersebut.

Menurut orang dekat Z di yahoo.com, menanggapi pernyataan kontroversial tersebut, Z bersumpah demi Allah tidak pernah melakukan itu dan menyatakan bahwa semua itu fitnah.

Nampaknya kasus ini belum ada perkembangan, masih seputar perang media dan usaha mediasi dari kedua belah pihak. Semoga kebenaran yang akan menang.

Minggu, 01 Agustus 2010

Town of Intercourse

Jangan berpikiran kotor dulu, jek. Itercourse itu nama sebuah kota di Pennsylvania. Kota yang tadinya bernama Cross Key, berubah nama menjadi Entercourse karena terdapat jalur (course) balapan di bagian timur kota. Lama kelamaan, nama Entercourse berubah menjadi Intercourse.

Soal nama tempat yang agak mesum, ada juga desa Cawet yang berarti celana dalam di Kabupaten Pemalang.

Mungkin suatu saat ada kota bernama Pe*is, who knows.

Jumat, 30 Juli 2010

Venomena Sinta-Jojo


Baru-baru ini, dunia nyata sejenak rehat dari santernya trio ariel-luna-tari dan cuti tahunan dari century. Rupanya ada bahan baru bagi para paparazi infotainmen, yaitu video klip singkronisasi bibir (lip sync) lagu-lagu tarling a la sinta dan jojo yang diunggah ke ranah Youtube. Bisa disebut sejenak rehat karena seperti berita-berita infotainmen yang cuma sekilas mata nangkring di puncak berita infotainmen, paling-paling dunia disibukkan oleh sinta-jojo tidak dalam jangka waktu lama. Sebenarnya, keartisan sinta-jojo ini bukan hal yang relatif baru di dunia maya. Justru dunia mayalah yang menggaet dua remaja iseng ini menjadi artis dadakan.

Bukan berniat jadi artis, pada kenyataannya sinta-jojo sekarang sedang menjadi pusat perhatian masyarakat banyak baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sedikit iseng mari kita lihat efek pengali dari kepopuleran mereka:

1. Orang lain jadi artis juga
2. yang bersangkutan dapet bea siswa
3.Ada member forum yang kesel
4. Ada yang mau ngikut jadi artis juga

Oqelah kalo begitu, mari kita lihat seberapa mematikannya racun dari keong-keong ini menginfeksi lalu-lintas informasi dunia maya, apakah cuma seuprit ataukah bisa jadi mereka tambah populer (menggaet ST12 misalnya).

bagi yang belum nonton, bisa liat sempalan youtube di bawah ini.

hidup semakin praktis dengan ide cerdas

Untuk memudahkan transaksi penjualan minuman ringan serta mengurangi
pegawai, dibuatlah mesin penjual minuman.
Masalahnya, untuk membeli minuman di alat itu perlu karcis yang dicetak khusus.
Untuk menjual karcis itu, dipekerjakanlah seorang pegawai penjual
karcis mesin penjual minuman otomatis.
Hasilnya, karena proses yang ribet harga minuman lebih mahal,
transaksi jual beli jadi lebih lama:

membeli karcis - penjual karcis memberikan karcis - membayar karcis-
memasukkan karcis ke dalam mesin penjual minuman - memilih minuman
dengan tombol-tombol yang ribet - minuman keluar


coba dengan cara konvensional:
membeli minuman - penjual minuman memberikan minuman yang diinginkan -
membayar minuman

Sabtu, 27 Maret 2010

Anda Lahirnya Selasa Pahing, Tidak Cocok Kerja Apapun

Tetikus (lagi sok cinta plodhuk dalam negeri, nih) saya yang seharga goban tidak mau merespon lagi. Sudah saya goyang ke sana ke mari kursor di layar tetap bergeming. Saya klak-klik-klak-klik juga itu tikus tidak ada perubahan apa-apa di layar laptop. Jadi secara resmi saya nyatakan beliau meninggal dunia dengan tenang.

Untuk mengetahui penyebab kematian, saya coba otopsi itu bangkai tikus. Pengamatan sekilas terhadap kondisi tubuh tidak menunjukan adanya kerusakan fisik. Untuk lebih yakin, saya goyang-goyang sambil menekuk-nekuk kabelnya. Ternyata dengan posisi kabel tertentu tetikus (hihi ... geli ngetiknya)saya masih bisa digunakan. Jadi, penyebab kematian adalah kabel yang putus di dalam.

Secara teori, kasus semacam ini masih bisa diatasi dengan cara memotong bagian kabel yang dicurigai putus di dalam kemudian menyambung kabel yang tersisa langsung ke papan sirkuit. Dengan semangat empat lima saya persiapkan pembedahan yang akan saya lakukan yaitu dengan membeli solder dan kawat timah sebagai peralatan vital.

Tahap pertama adalah membongkar casing. Kedua, potong kabel sepanjang lima senti meteran dari ujung sambungan. Kemudian lepas kabel yang menempel di papan sirkuit dengan solder. Tahap terakhir adalah menyambung kabel yang masih bagus ke papan sirkuit dengan solder.

Satu hal yang saya lupakan adalah saya tidak mempunyai kompetensi untuk melakukan hal ini. Kabel dan lubang di papan sirkuit yang super kecil rupanya sangat merepotkan. Berulang kali berusaha menyolder dengan benar kabel belum tersambung juga. Malah, karena titik-titik sambungan yang sangat berdekatan membuat solderan amatiran saya menjadi tersambung antara titik satu dengan titik lainnya. Sampai akhirnya alur-alur tembaga yang disolder mengelupas karena terlalu banyak menerima panas. Dengan tidak semangat saya angkat bendera putih ke arah pasukan musuh. Saya menyerah dan merencanakan untuk membeli tetikus baru.

Rabu, 17 Maret 2010

Martabak-Sality-Modem atau Modem-Sality-Martabak

Martabak-Sality-Modem atau Modem-Sality-Martabak

MSM atau MSM, sama sajalah urutannya.
Modem Gawe Mendem

Zaman sekarang serasa jadi orang gua bila tidak bisa online setiap saat. Bisa lewat ponsel atau laptop (yang sekarang semakin ringan-kecil-murah saja), fesbukan atau twiteran tidak pernah alpa dari jadwal harian, e-mail selalu di-push, dan koran kertas diganti dengan berita online.

Malang nasibku, suatu hari (tepatnya dua hari yang lalu)saya tidak bisa berhubungan lagi sama mbak maya (dunia maya maksudnya). Awalnya saya mengira ada gangguan sinyal yang kadang terjadi tetapi teman sekantor saya yang menggunakan kartu yang sama dapat dengan cukup nyaman berselancar. Berarti masalah terletak di laptop atau modem saya, masalah user saya abaikan.

Beberapa jurus yang sudah saya tempuh adalah sebagai berikut:

1. Cabut dan colok modem lagi = gagal;
2. Restart laptop = tidak ngaruh;
3. Reinstall driver modem = sama saja;
4. Ganti browser = fail;
5. Matikan firewall = tetap;
6. uninstall aplikasi yang dicurigai tidak akur = sia-sia;
7. Scan virus = pepesan kosong;
8. Restore Windows = gagal maning.

Bahkan Restore Windows pun gagal dilakukan, entah laptop ini kena tenung apa. Perasaan laptop selalu saya awasi sehingga tidak ada kesempatan untuk memperdayai anak gadis orang yang kemudian berbuntut balas dendam secara mistis.

Masa, gara-gara modem ngambek harus instal ulang windows....tidaaak....!

*gawe mendem = membuat mabuk

Sality Brought Insanity

Pernah kena virus komputer? Pengalaman ini memang wajib bagi setiap pengguna komputer. Berbagai varian virus dari seluruh dunia setiap saat mengancam baik secara online maupun offline.

Beberapa virus menyebabkan kerusakan yang tidak fatal, hanya membludaknya isi hardisk karena aktivitas penggandaan diri yang bersidat sporadis, sebagian virus lain membawa cacat permanen yang tidak bisa disembuhkan kecuali dengan instal ulang.

Suatu hari, laptop saya tertular virus yang cukup mengganggu. Dia (virus itu) entah bagaimana caranya sudah bersarang dalam hardisk laptop saya. Dugaan pertama karena laptop saya suka mainan air dan tanah kotor sehingga larva cacing bisa masuk melewati pori-pori kulit kaki dan akhirnya berdiam di pembuluh darah.

Dugaan kedua adalah karena laptop saya terlalu banyak dicolok tanpa pengaman. Memang flashdisk menjadi perantara penularan virus yang paling banyak karena sifatnya yang portabel, mudah colok sana-sini. Tambah lagi laptop lambat saya tidak saya amankan dengan antivirus (tidak hanya tidak up to date, saya bahkan tidak menginstal antivirus sama sekali). Tanpa antivirus memang membuat kerja prosesor menjadi ringan tetapi sangat beresiko, makanya saya sangat tidak merekomendasikan komputer tanpa antivirus dan firewall.

Penyamaran virus tersebut terkuak setelah saya mencoba sebuah antivirus lokal yang tidak perlu diinstal. Ratusan file telah terinfeksi.

Tidak seperti virus cemen yang hanya membuat salinan dirinya dengan nama file-file dengan ekstensi .doc atau .xls, serta menyembunyikan file aslinya dengan atribut hidden dan system, virus sality ini menginfeksi file berkstensi .exe.

Alhasil mungkin karena antivirus yang saya gunakan kurang mutakhir, semua file yang terinfeksi DIHAPUS sehingga banyak aplikasi yang harus saya instal kembali. Sialnya, file instalasi yang saya simpan di hardisk juga ikut terhapus.

Bisa gila saya...!

Kini laptop saya karier virus, cacat, dan dikucilkan teman sekelasnya.

Sengsara Martabak Membawa Nikmat Sengsara

Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan mencoba sebuah warung mertabak yang cukup terkenal di metropolitan Jambi. Lokasinya tidak memang sestrategis kerajaan Samudera Pasai tetapi banyaknya kendaraan yang memenuhi lapangan parkir menunjukkan pengunjungnya berasal dari seantero wilayah kerajaan. Warung Manggis namanya, entah dari mana asal inspirasi nama tersebut.

Sebenarnya saya bukan penggemar apalagi maniak martabak. Kali ini saya hanya ingin coba-coba saja melihat banyaknya rakyat Jambi yang menggandrungi. Sebagai sampel saya pesen tiga martabak yang berbeda. Bukannya saya berniat makan tiga porsi sekaligus tetapi memang waktu itu saya bersama istri dan seorang teman. Satu orang satu porsi, cukup normal, bukan?

"Menunggu bukanlah cita-citaku", itulah tulisan pada kaos murahan yang saya beli beberapa tahun lalu di Pasar Pagi di Pemalang. Muka kami semelas ilustrasi kartun dalam kaos saya itu, seakan menunggu harapan yang tak pasti padahal kami hanya menunggu beberapa porsi martabak. Masalahnya, jam makan sudah lewat membuat kami memiliki resiko terkena maag yang lebih besar.

Seperti para pemborong yang mendapat kabar bahwa uang proyek sudah ditransfer, kami bersorak ketika satu persatu menu yang dipesan sudah diantar ke meja kami. Dua porsi dari tiga yang kami pesan sudah datang, jadi tingkat penyelesaian pekerjaan adalah 66,67%. Dengan optimis saya menunggu kedatangan 33,36% terakhir.

Seiring dengan naiknya kadar asam dalam lambung, naik pula temperamen saya. Sehubungan dengan alpanya Aura Kasih, saya bertekad menuntut ganti rugi sebesar Rp2 M satu porsi martabak yang tidak kunjung muncul batang hidungnya, saya mengajukan protes ke meja kasir.

"Mbak, meja tiga kurang satu!" tanda seru untuk menunjukkan emosi saya. Emosi boleh emosi, gaya tetap putri solo, lembek seperti biasa.

"Kurang satu, yo bang," jawaban sementara dari pihak manajemen.

Beberapa saat kemudian seorang wanita muncul di depan meja kami.

"Pesanannya kurang satu, ya."

Dengan gaya bakul beras dia mencocokkan catatan di purchase order dengan jumlah piring di meja kami. Kedua piring di meja hampir bersih disapu trio macan kelaparan. Sangat birokratif untuk sebuah warung martabak dan sangat sibuk sampai tidak sempat meminta maaf.

Setelah rekonsiliasi data selesai, kami kembali menunggu untuk pesanan terakhir. Saya yakin setiap orang yang pernah melakukan kesalahan pantas untuk diberi kesempatan sekali lagi untuk memperbaikinya.

Setelah ditunggu cukup lama, martabak yang jadi asal muasal permasalahan tidak kunjung diantar membuat kami semakin tidak sabar. Setelah merasa sakit hati dengan warung martabak (sok) terkenal yang wanprestasi, kami pun hengkang dari TKP dengan perasaan dongkol. Tentu saja kami bayar dua porsi saja.

Rabu, 20 Januari 2010

Bukan Saya

Iseng saja nyari "titikn0l" di om gugel, eh ketemu ini orang punya akun frenster
ngeBENnya yang semangat ya.....

Kepala Daerah, Pengabdian atau Investasi

Dulu, pemerintahan daerah di bawah kekuasaan pemerintah pusat melalui Departemen Dalam Negeri. Dengan sistem pemerintahan terpusat diharapkan program pembangunan dapat terlaksana secara merata untuk semua daerah, koordinasipun dapat dilakukan dengan mudah. Namun, dengan banyaknya daerah yang luasnya tidak terkira dan jarak dari ibu kota yang bervariasi yang harus diurus, pembangunan terkesan hanya untuk daerah yang dekat dengan ibu kota. Besarnya kekuasaan yang diberikan kepada pemerintah pusat juga membuka peluang penyalahgunaan wewenang, diantaranya adalah monopoli anggaran untuk mengarahkan kebijakan setempat untuk kepentingan pihak tertentu.

Entah siapa duluan yang punya ide, munculah otonomi daerah. Kekuasaan pemerintahan dilimpahkan ke masing-masing daerah. Pusat hanya menangani masalah global seperti pertahanan negara, ideologi, dan urusan luar negeri, selebihnya hanya bersifat koordinatif untuk menyingkronkan pembangunan daerah dengan rencana jangka panjang nasional.

Otonomi daerah ternyata menimbulkan masalah baru: infrastruktur, regulasi, serta SDM yang belum siap. Regulasi adalah kendala yang paling besar. Dengan pengalihan kekuasaan, tentu hampir semua hal harus diatur dengan peraturan setempat. Untungnya Pemerintah Pusat masih berbaik hati memberikan rambu-rambu sebagai panduan umum dalam mengelola daerah. Salah satunya adalah mengenai keuangan di mana Depdagri menerbitkan peraturan yang mengatur perencanaan, pelaksanaan, serta pelaporan keuangan daerah. Tentu saja peraturan ini hanya bersifat umum, perlu peraturan daerah yang lebih teknis dan lebih membumi. Kenyataannya, banyak hal yang belum diatur lebih lanjut dengan peraturan setempat. Bahkan, acuan umum dari Depdagripun belum dapat diterapkan secara penuh oleh daerah.

Tanpa peraturan yang bersifat lebih teknis, banyak celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan pribadi. Entah SDM yang kurang memadai untuk membuat peraturan yang diperlukan atau moral yang kurang dengan membiarkan celah yang ada untuk mengeruk kekayaan?

Senin, 18 Januari 2010

Turis Jambi, Faina Tadzhabuun

Taman Alam Citra Indah Jambi

Hari ini saya berkesempatan mengunjungi sebuah objek wisata di Kabupaten Muaro Jambi yaitu Taman Alam Citra Indah atau singkatnya Taman ACI.

Dengan kondisi alam Kota Jambi yang masih banyak pohon dan semak belukar, lokasi Taman ACI relatif jauh dari kota, tepatnya saya kurang tahu nama desa dan kecamatannya. Dari tempat tinggal saya di Simpang Kawat, perjalanan yang ditempuh memakan waktu sekitar empat puluh lima menit. Menurut saya pengorbanannya tidak sebanding dengan pemandangan yang biasa-biasa saja, cekedot these pics:

Sampai di lokasi kita akan berhadapan dengan tanah luas yang dipagari besi seng usang. Tidak tampak seorangpun yang menempati gardu tempat loket karcis masuk. Baru setelah melewati pintu gerbang ada orang yang bertugas menarik uang dari para pengunjung. Walaupun hari ini hari Minggu, pengunjung yang datang relatif sangat sedikit. Mungkin karena sedikitnya pengunjung itu pihak pengelola harus menghemat operasional termasuk penjaga beberapa wahana seperti arena gokart dan komedi putar.

Sebenarnya bukan gokart, melainkan sebuah arena balap atau mungkin arena latihan mengemudi dengan mobil mirip kendaraan di lapangan golf tetapi lebih kecil yang disewakan. Dari pengamatan saya terhadap satu-dua pengunjung atau entah petugas penjaganya yang secara kreatif mempromosikan wahana itu, kayaknya "gokart"ini cukup seru. Trek yang disediakan dilengkapi dengan ban-ban yang ditumpuk di sisi kanan-kiri jalan bak arena balap sungguhan. Kecepatan si mobil mini juga cukup cepat. Sayang, saya belum sempat mecobanya, mungkin lain kali.

Komedi putar yang ada tidak terlalu bagus tetapi, tipikal taman hiburan kampung lah. Pada hari ini tampak tidak beroperasi, beberapa pengunjung dengan bebas menaikinya, tentu saja hanya duduk-duduk saja karena tidak ada yang mengoperasikan mesin diesel pemutarnya.

Kondisi lingkungan cukup terawat, rumput-rumput tertata cukup rapi, dan bebas sampah. Entah karena perawatan yang memadai atau sedikitnya pengunjung sebagai sumber sampah utama. Cocok untuk arena rekreasi keluarga atau tempat pacaran.



Di bagian belakang ada danau dengan sebuah bangunan di tengahnya. Cukup bagus untuk tempat nongkrong. Ada pula "perahu bebek" yang disewakan Rp15.000 tetapi saya tidak tahu itu untuk berapa menit atau berapa kali putaran. Saya hanya naik dua putaran, sekedar untuk mencoba.




Ada pula kolam pemancingan yang disediakan bagi penggemar memancing ikan. Berhubung saya bukan termasuk pencinta olah raga memancing, saya cukup melihat dari jauh saja.

Taman Rimba

Masih seputar jalan-jalan di Jambi, beberapa waktu yang lalu saya juga main ke kebun binatang Kota Jambi yaitu Taman Rimba (baca: Taman Rimbo). Kebun binatang ini lokasinya di Kecamatan Pasir Putih Kota Jambi, sekitar satu kilo meter dari bandara Sultan Thaha.

Tiket masuk Rp5.000 untuk satu motor dan dua orang. Entah berapa bayarnya bila datang jalan kaki, mungkin gratis kali ya. Setelah bayar, petugas tidak memberikan tiket, saya juga lupa minta. Ini berarti jelas-jelas uang yang saya bayarkan tidak masuk ke Kas Daerah melainkan masuk ke kantong dewek.

Selain kebun yang isinya binatang (namanya juga kebun binatang), ada juga anjungan-anjungan (begitulah mereka menyebutnya) dari kabupaten-kabupaten di wilayah provinsi Jambi. Anjungan yang saya maksud yaitu seperti di TMII ada rumah adat masing-masing daerah. Saya kali ini mejeng di anjungan Kabupaten Kerinci



Setelah puas berpose, tibalah saatnya melihat-lihat koleksi satwa yang ada. Binatang malang yang berhasil mereka penjarakan di antaranya: landak, ular, beruang madu, kasuari, monyet, elang, bangau, kijang, gajah, buaya, dan harimau. Kandang mereka tampak kotor tidak terawat. Khusus harimau adalah satwa baru menggantikan narimau yang beberapa waktu lalu dibunuh pencuri untuk diambil kulitnya.




Bagi kawan-kawan entah kapan berkesempatan main ke Jambi, tak ada salahnya mengunjungi taman ACI atau Taman Rimba ini....oke.

Jumat, 15 Januari 2010

Sality, Sengsara Membawa Kualat

Serasa aneh melihat dasbor ini, hampir seabad rasanya terakhir ngepos di blogspot (emang mau ngepos di mane lagi bang....)

Jemari terasa kaku mengetik, otak serasa seret inspirasi, perut terasa sakit (kalo ini memang salah satu kebutuhan biologis). Tidak seperti dulu, kepala terasa penuh ide-ide, seakan akan meledakkan setiap sel otakku kalau tidak dituangkan ke dalam tulisan. Padahal pas diketik jadinya cuma seuprit, seonggok paragraf ga jelas juga. Sekarang penyakit gerhana otak menyerang, membawa kegelapan bagi para penghuninya, ide dan inspirasi menjauh bagaikan para investor dan penyanyi luar negeri melihat negeri kita (kecuali cina, yang semakin gencar buang sampah. Sampah yang masih laku dijual di tempat kita). Tidak hanya usus yang bisa buntu, otakpun ikut-ikutan macet.

Entah kenapa, semenjak entah beberapa milenium yang lalu, gaya gravitasi otakku mulai memudar, membuat kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf, cerita-cerita (menurut saya postingan saya itu cerita, entah menurut kalian), mengambang tidak ke mana-mana.

Cukuplah, curhatnya, kalau ada kawan yang tahu obatnya, bolehlah saya dibantu, oke....

Baiklah, sekarang curhat yang lain.

Beberapa hari yang lalu saya terkena kemalangan saudara-saudara.

Ada baiknya saya flash back ke sekitar setahun yang lalu yaitu saat saya beli leptop lemot saya. Leptop kelas "value" yang cocok dikantong cekak saya, buatan kawan sendiri pula (katanya), jadi saya sudah menjalankan amanat salah satu direktur utama produsen produk dalam negeri, "cintailah plodhuk-plodhuk indhonesia"

Mengingat, menimbang, melihat kemampuan leptop saya yang pas-pasan, kerja yang dibebankan ke otak Atomnya pun tidak boleh terlalu berat. Tampilan saya seting gaya minimalis, "best performance" katanya, maksudnya ngirit banyak efek-efek tampilan elegan windows XP biar larinya sedikit kencang.

Instalasi aplikasipun harus selektif karena terlalu banyak program berarti bagaikan gerobak yang banyak penumpangnya, semakin berat dan lambat.

Kurang nekat, saya tidak menginstal antivirus apapun.... Tindakan bunuh diri di medan pertempuran maya saat ini. Di saat flash disk bervirus jadi tren, sayapun mau tidak mau harus hidup dengan virus.

Sebagai pengganti explorer yang berat dan rentan virus yang membonceng autorun.inf, saya menggunakan Windows Commander (versi djadoel dari Total Commander).

Setelah lama kucing-kucingan dengan virus, akhirnya masuk ke lubang juga. Sekali salah klik virus yang saya kira folder, seketika itu juga secara resmi laptop saya jadi laptop berpenyakit. Dengan program pengusir virus, para tamu tak diundang yang masuk terus beranak-pinak di rumah orang itu saya usir dari daratan hardisk. Gajah mati meninggalkan gadingnya, harimau mati meninggalkan belangnya, virus pergi meninggalkan jejak di registry. Firewall kebanggaan windows jadi lumpuh, jadilah leptop saya wanita bugil di sarang penyabun, jadi sasaran empuk para pesakitan. Resmilah leptop saya jadi karier virus.

Tibalah saat itu entah kapan si Sality masuk menyatroni bumi serpong damai ini menjadi serambi neraka. Bukannya menggandakan diri dengan nama folder yang ditumpangi atau menyembunyikan file .doc dan membuat tiruannya yang menyesatkan, sality ini menyerang file .exe.

Alhasil dengan antivirus gratisan, ribuan .exe yang terinfeksi terdeteksi oleh exorcist yang mau dipekerjakan dengan cuma-cuma ini. Dengan sekali klik, alih-alih disembuhkan file-file yang berpenyakit itu di hapus dari hardisk. Resmilah leptop saya jadi leptop karier virus, cacat, dan hina. Mau gimana lagi, seperti korban-korban jigsaw lainnya, untuk dapat hidup harus mengorbankan salah satu tubuhnya dipotong atau terpotong. Cacat asal hidup, dengan merasakan dekatnya kematian kita akan lebih mensyukuri kehidupan.

Konten Lainnya