Penelusuran google

Minggu, 16 Maret 2008

Bukan Hanya PNS Saja ...



... main game saat bekerja.

Keluar Jalur

Sebagai pemuja otodidak, saya beranggapan hampir semua hal dapat dipelajari sendiri walaupun hasil yang diperoleh tidak secepat dan sebagus jika menggunakan metode yang sidah terstruktur (kuliah, kursus, atau les).

Sebagai penggemar serial Naruto, saya bertekad untuk mempelajari jurus-jurus ninja yang dipraktekkan para shinobi.

Dasar dari ninja adalah menyusup dan sabotase. Duel satu lawan satu dan bunuh diri ketika gagal seperti yang dilakukan para samurai adalah sesuatu yang tidak diperlukan. Tipu muslihat sangatlah efektif untuk menghancurkan lawan. Ketika terdesak, kabur dan menghilang adalah jalan terbaik.

Sebelum bergerak, pastikan perimeter aman.



Kadang ninja harus bergerak dengan posisi ekstrim untuk menghindari ranjau dan jebakan lainnya.



Memanjat sangat efektif untuk menerobos benteng musuh.



Terkadang penjaga lebih waspada sehingga terpaksa harus dihadapi dalam posisi sulit sekalipun. Keseimbangan mutlak diperlukan.





Yah, namanya juga tanding kekuatan, sekali-kali kalah tidaklah mengapa, yang penting tidak terbunuh. Memang, setiap jurus yang dikeluarkan harus diperhitungkan dengan hati-hati dan akurat. Remidial tidaklah berlaku untuk sebuah kegagalan.





Setelah berhasil kabur, pastikan mendapat tempat persembunyian yang aman.



Jika salah sedikit saja dan mengundang kesiagaan penjaga, tertangkap/disiksa/dibunuh adalah konsekuensinya.



Jika misi berhasil, jangan lupa foto-foto untuk kenangan.

Tiga Dewa

Mengingat masa-masa indah dulu memang menyenangkan. Banyak kenangan-kenangan yang tak terlupakan (pada prakteknya banyak yang terlupakan juga). Apalagi pada masa saya masih muda di SMA dulu banyak hal-hal baru yang diperoleh dan menjadi pengalaman yang sangat berharga. Sebagai seorang pemuda yang baru terserang hama pubertas, saya memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap segala hal. Ketika menemukan jawaban atas kuriositas (mencoba menyerap kata curiosity) yang mengebu-gebu, diri ini serasa mendapat kepuasan yang tiada tara (tentu saja ini hiperbolik belaka, jangan terprovokasi).

Salah satu jurus baru yang saya pelajari semasa SMA adalah jurus penguasaan komputer. Haha, memang pada abad dua puluh dulu yang namanya PC masih menjadi barang yang sangat langka (karena sekolahnya di pelosok kampung) jadi tidak mengherankan jika saya yang jenius ini (*dengan gaya bicara dan mimik muka Hanamichi Sakuragi) baru menyentuh barang yang disebut komputer (yang kata sesepuh merupakan barang yang sangat canggih dan dapat melakukan hampir semua hal)setelah masuk SMA.

Seorang bapak-bapak paruh baya, tetangga rumah di kampung sana (dengan berapi-api):
"Komputer itu sangat canggih, ya, mas. Kalo misalkan ada maling kabur terus kita pake komputer, maling itu bisa ketemu dengan mudah."

"Ya, Pak. Yang penting ada sidik jarinya terus dicocokkan dengan data (maksudnya basis data) yang ada di komputer nanti bisa ketahuan siapa orangnya."

Kemudian dia melanjutkan pembicaraan ngalor-ngidul kami dengan menjelaskan bahwa dengan komputer juga bisa melacak lokasi sang pencuri. Tentu saja semua tersebut mungkin tetapi prosesnya (pengguna, perangkat keras, perangkat lunak, dan basis data yang dipelukan) tidak sesederhana itu.

CERITA LAIN

Seorang bapak-bapak paruh baya juga:
"Kalo sekarang orang-orang nyimpen program (maksudnya fail), kan di disket. Kenapa tidak dibuat biar data itu bisa disimpen dalam bau-bauan."

Diriku hanya diam, tidak bisa menjelaskan teknologi yang belum pernah diskripkan dalam film manapun itu.


Pertama kali mengikuti ekstrakurikuler komputer, Microsoft Word terlihat sungguh canggih (beberapa tahun kemudian, saya baru menyadari bahwa aplikasi terhebat sepanjang masa adalah Notepad, Ms Paint, dan Command Prompt; hal ini akan dijelaskan kemudian).

Azhar sedang berlatih mengetik kalimat pertamanya. Pelajaran otodidak dengan mesin ketik di rumah membuatnya akrab dengan kibor QWERTY yang digunakan tetapi tentunya masih grogi menghadapi monitor CRT.

Andri, teman sekelas, lebih tajir dan sudah punya komputer:
"Zhar, kalo ngetiknya sudah mentok ke kanan tidak perlu di-enter, nanti otomatis ganti baris sendiri"

"Oh, ya, ngga' seperti mesin ketik ya."

Sebuah nasehat yang berharga dari seorang teman (so sweat...).


Tidak hanya itu, seiring dengan berjalannya ekstrakurikuler tersebut kemampuanku berkembang sangat pesat.

"Hei, lihat, aku berhasil membuat hurufnya warna-warni dan ukurannya berbeda-beda."

Dan dengan antusiasnya teman semeja (satu PC untuk 2-3 siswa; maklum barang langka) menunjukkan keahliannya dalam hal serupa.


Bosan dengan huruf-huruf yang tersusun teratur, diriku mulai merambah ke aplikasi yang tidak diajarkan dalam ekstrakurikuler. Pada saat itu, bisa membuat gambar warna-warni sederhana dengan Ms Paint sudah dianggap sangat sakti. Dan saya tidak salah belajar jurus, Ms Paint merupakan salah satu dari beberapa aplikasi yang masih tetap eksis walaupun Windows Vista yang sangat powerful (dibandingkan Windows 95) sudah lahir.

Jurus Pemanggilan Ms Paint:
- Tekan tombol "Windows",
- tekan tombol "R"
- ketik "mspaint" tanpa tanda petik, dan
- tekan "enter".


Agar tidak ketinggalan zaman, diriku mulai membeli peralatan komputer dimulai dengan sebuah disket tiga-setengah-inchi yang canggih.

"Mba, disket ini bisa buat nyimpen gambar ya."

Mba-mba penjaga rental komputer tempat diriku membeli disket: "Ya, silahkan kalo mau nyimpen gambar porno."

Diriku menyesal bertanya.


Seperti komik-komik Jepang, kemampuanku dalam hal perkomputeran selalu meningkat setiap kali menghadapi musuh hal baru dan berganti episode. Pengetahuan mengenai Ms DOS sangatlah berguna terutama untuk melihat isi disket yang dicurigai bervirus. Virus Folder.htt yang mewabah pada saat itu akan aktif di Windows Explorer. Pada zaman sekarang, Windows Commander yang selalu saya bawa juga sangat berguna untuk hal serupa. Ketika fail-fail yang ada diatribut-hidden-system-kan serta pilihan Folder Option, kotak dialok Run, dan Regedit sudah lumpuh, fail-fail yang menghilang dapat tetap diexplore. Fail-fail siluman (executable file berbulu Folder) dapat segera didentifikasi dan dihapus manual.

Notepad juga sangat berguna. Untuk sekedar mengetik draf blog tidaklah perlu memanggil aplikasi Ms Word ataupun pengolah kata lainnya yang ribet dan menguras tenaga (CPU). Dengan kesederhanaannya, Notepad setia menemani blogger mengetikkan setiap kata yang keluar dari otaknya.

n.b.
Mohon tidak terprovokasi dengan judul di atas.

Konten Lainnya