Penelusuran google

Sabtu, 26 April 2014

Mengejar Mudik

Lebaran masih sembilan puluh hari lagi, tapi auranya sudah sangat terasa di ulu hati gara-gara sekarang tiket kereta bisa dibeli H-90 alias tiga bulan sebelum tanggal perjalanan. Karena saya berniat melaksanakan ritual mudik pada tanggal 25 Juli 2014, saya dan semua orang yang seide dengan saya harus mulai berjibaku "mengantre" sejak 26 April 2014 pukul 0:00 teng.

Dengan semakin mudahnya mengakses pemesanan tiket kereta baik melalui situs punya empunya kereta api sendiri maupun melalui penjual tiket online, antrian pembeli tiket tidak diukur dengan satuan meter lagi tapi jumlah user yang online. Sudah kebayang berapa ribu atau mungkin puluhan ribu atau mungkin ratusan ribu calon pembeli tiket mengakses laman pembelian tiket secara bersamaan. Naasnya, nampaknya yang punya kereta api belum punya manajemen penjualan tiket yang mumpuni untuk menangani tsunami pemudik.

Buktinya, laman penjualan tiket yang disediakan sangat susah dibuka, hampir selalu gagal menampilkan daftar jadwal maupun harga tiket yang akan dipesan. Kejadian tersebut berlangsung sampai mendekati subuh. Sekalinya kebuka, tiket yang diharapkan dapat dibeli sudah tidak tersedia lagi, menguap entah ke mana. Jikapun ada, tinggal beberapa buah saja dan dalam sepersekian detik sudah ludes dibooking orang lain. Akibatnya, setelah semalaman begadang, tiket yang saya dapatkan, tidak sesuai dengan harga dan jadwal yang saya harapkan.

Ini baru tiket perjalanan untuk setengah perjalanan mudik saya, masih ada tiket pesawat yang harus saya beli untuk perjalanan Jambi - Jakarta yang harganya masih diawang-awang. Saya hanya berharap harga tiket pesawat nanti semakin down to earth dan bukannya malah melambung.sehingga dapat dijangkau rakyat jelata seperti saya. Kepada teman-teman PNS seperjuangan yang berkantor di dekat kampung halaman maupun domisili, kerja lebih giat ya sebagai bentuk syukur murahnya dan mudahnya saat mudik.

Selamat mudik lebaran, ya....

Konten Lainnya