Penelusuran google

Sabtu, 03 Oktober 2009

Rise of the Batik

Pernah membaca novel berseri berjudul Harry Potter *? Apa yang membuat Sang Tokoh Utama menjadi istimewa? Kekuatan sihirnya? Kayaknya kemampuannya bisa-biasa saja. Kemampuannya dalam ilmu ramuan? Kenyataannya, nilai mata pelajaran Ramuannya tidak istimewa. Keahlian meramal? Harry Potter (yang selanjutnya disebut Harpo) sama sekali tidak bisa meramal. Kegantengannya? Apa yang bisa diharapkan dari seorang pemuda miskin berkaca mata dan rambut awut-awutan? Keberaniannya? Masih ada entah berapa juta penyihir lainnya yang jeuh lebih bernyali.

Ya, berterima kasihlah kepada V*******t, seorang penyihir jahat yang mencoba membunuh Harpo yang sebelumnya telah dimantrai oleh ibunya sehingga mantra sihirnya membalik, hampir membunuhnya, dan bahkan menyebabkannya dalam kondisi paling hina, jiwanya terhubung dengan seorang anak kecil yang tidak berdaya.

Sekarang, apa spesialnya sebuah BATIK? DIbandingkan dengan warisan leluhur lain, batik hanyalah salah satu item di antara ribuan icon budaya lainnya. Di kalangan anak muda, batik dan kebanyakan hal-hal yang bersifat tradisional lainnya kalah dengan mode gaul versi mereka. Pake batik jadi kelihatan tua, pake batik ketinggalan zaman, pake batik.... Batik mulai dilupakan, saudara-saudara.

Beruntung, beberapa pihak pihak masih berusaha menjaga kelestarian batik. Masih banyak orang kondangan pakai batik, SBY dan banyak orang lainnya (yang kebanyakan dari mereka adalah orang-orang tua) memakai batik dalam acara-acara resmi, pegawai Depkeu tiap hari Jumat pake batik dan PNS lainnya juga melakukan hal yang sama, PNS pemda di wilayah Provinsi Jambi tiap hari Kamis pake batik, Josh W. Bush ketika berkunjung ke Indonesiia dipaksa pake batik, dll.

Akhir-akhir ini popularitas batik mencuat, muncul di berita-berita, bahkan muncul di infotainmen, popularitasnya menyamai kasus perceraian KD. Penyebabnya adalah salah satu negara tetangga diklaim telah mengklaim batik sebagai bagian dari budayanya. Alhasil, semua pengklaiman mencuat ke permukaan. Pulau-pulau yang dijual ke negara lain, lagu tradisional yang juga "adopsi" negara lain, tari Pendet yang secara "tak sengaja" masuk dalam sebuah iklan kebudayaan sebuah negara yang ditayangkan secara global, bahkan lagu kebangsaan yang dituding merupakan contekan dari lagu dalam negeri.

Barang bekas yang sekian lama teronggok di belakang rumah dan akhirnya terlihat lebih mengkilap dan berharga setelah dipungut oleh kolektor barang bekas. Mungkin kita harus berterima kasih kepada kolektor tersebut karena telah menunjukkan bahwa sesuatu yang telah lama kita lupakan sebenarnya adalah benda yang sangat berharga. Sesuatu yang seharusnya kita simpan di lemari kaca yang megah dan kebersihannya selalu dijaga, dikagumi dan dibanggakan oleh seluruh penghuni rumah, serta dipamerkan kepada setiap tamu yang mampir.

Perebutan kebudayaan ini merupakan hikmah bagi kita. Saya saja sudah lupa tari Pendet asalnya dari mana jika tidak diberitakan dengan heboh. Seorang penyihir amatir menjadi sangat terkenal karena apa yang dilakukan oleh musuh bebuyutannya. Saya tidak mengatakan bahwa Indonesia adalah penyihir dan bermusuhan dengan negara lain. Saya hanya bermaksud mengatakan bahwa alangkah baiknya jika apa yang kita banggakan itu adalah hasil dari usaha kita sendiri untuk membuatnya menjadi kebanggaan bukan cuma masalah kehormatan karena kita tidak mau dianggap pengecut karena diam saja barang milik kita direbut orang lain.

Pemilik Rumah: "Ini, loh, pak yang namanya Batik. Cara membuatnya sangat unik.... Motifnya juga bagus."
Tamu: "Ah, bapak sekarang bisa bilang begitu. Dulu sebelum diambil sama Bapak XXX yang kolektor itu bapak cuma meletakkannya di belakang rumah...."
Pemilik rumah: "...."

Tambahan:

Batik itu disebut batik karena "cara membuatnya", kan? Bukan sekedar motifnya yang khas (kenyataannya kekhasan motif batik berbeda tiap daerah). Jadi apakah baju sablonan bermotif batik bisa disebut BATIK?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulislah apa yang ingin ditulis dan dan klik "Poskan Komentar" bila Anda sudah siap.

Konten Lainnya