Penelusuran google

Jumat, 15 Januari 2010

Sality, Sengsara Membawa Kualat

Serasa aneh melihat dasbor ini, hampir seabad rasanya terakhir ngepos di blogspot (emang mau ngepos di mane lagi bang....)

Jemari terasa kaku mengetik, otak serasa seret inspirasi, perut terasa sakit (kalo ini memang salah satu kebutuhan biologis). Tidak seperti dulu, kepala terasa penuh ide-ide, seakan akan meledakkan setiap sel otakku kalau tidak dituangkan ke dalam tulisan. Padahal pas diketik jadinya cuma seuprit, seonggok paragraf ga jelas juga. Sekarang penyakit gerhana otak menyerang, membawa kegelapan bagi para penghuninya, ide dan inspirasi menjauh bagaikan para investor dan penyanyi luar negeri melihat negeri kita (kecuali cina, yang semakin gencar buang sampah. Sampah yang masih laku dijual di tempat kita). Tidak hanya usus yang bisa buntu, otakpun ikut-ikutan macet.

Entah kenapa, semenjak entah beberapa milenium yang lalu, gaya gravitasi otakku mulai memudar, membuat kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf, cerita-cerita (menurut saya postingan saya itu cerita, entah menurut kalian), mengambang tidak ke mana-mana.

Cukuplah, curhatnya, kalau ada kawan yang tahu obatnya, bolehlah saya dibantu, oke....

Baiklah, sekarang curhat yang lain.

Beberapa hari yang lalu saya terkena kemalangan saudara-saudara.

Ada baiknya saya flash back ke sekitar setahun yang lalu yaitu saat saya beli leptop lemot saya. Leptop kelas "value" yang cocok dikantong cekak saya, buatan kawan sendiri pula (katanya), jadi saya sudah menjalankan amanat salah satu direktur utama produsen produk dalam negeri, "cintailah plodhuk-plodhuk indhonesia"

Mengingat, menimbang, melihat kemampuan leptop saya yang pas-pasan, kerja yang dibebankan ke otak Atomnya pun tidak boleh terlalu berat. Tampilan saya seting gaya minimalis, "best performance" katanya, maksudnya ngirit banyak efek-efek tampilan elegan windows XP biar larinya sedikit kencang.

Instalasi aplikasipun harus selektif karena terlalu banyak program berarti bagaikan gerobak yang banyak penumpangnya, semakin berat dan lambat.

Kurang nekat, saya tidak menginstal antivirus apapun.... Tindakan bunuh diri di medan pertempuran maya saat ini. Di saat flash disk bervirus jadi tren, sayapun mau tidak mau harus hidup dengan virus.

Sebagai pengganti explorer yang berat dan rentan virus yang membonceng autorun.inf, saya menggunakan Windows Commander (versi djadoel dari Total Commander).

Setelah lama kucing-kucingan dengan virus, akhirnya masuk ke lubang juga. Sekali salah klik virus yang saya kira folder, seketika itu juga secara resmi laptop saya jadi laptop berpenyakit. Dengan program pengusir virus, para tamu tak diundang yang masuk terus beranak-pinak di rumah orang itu saya usir dari daratan hardisk. Gajah mati meninggalkan gadingnya, harimau mati meninggalkan belangnya, virus pergi meninggalkan jejak di registry. Firewall kebanggaan windows jadi lumpuh, jadilah leptop saya wanita bugil di sarang penyabun, jadi sasaran empuk para pesakitan. Resmilah leptop saya jadi karier virus.

Tibalah saat itu entah kapan si Sality masuk menyatroni bumi serpong damai ini menjadi serambi neraka. Bukannya menggandakan diri dengan nama folder yang ditumpangi atau menyembunyikan file .doc dan membuat tiruannya yang menyesatkan, sality ini menyerang file .exe.

Alhasil dengan antivirus gratisan, ribuan .exe yang terinfeksi terdeteksi oleh exorcist yang mau dipekerjakan dengan cuma-cuma ini. Dengan sekali klik, alih-alih disembuhkan file-file yang berpenyakit itu di hapus dari hardisk. Resmilah leptop saya jadi leptop karier virus, cacat, dan hina. Mau gimana lagi, seperti korban-korban jigsaw lainnya, untuk dapat hidup harus mengorbankan salah satu tubuhnya dipotong atau terpotong. Cacat asal hidup, dengan merasakan dekatnya kematian kita akan lebih mensyukuri kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulislah apa yang ingin ditulis dan dan klik "Poskan Komentar" bila Anda sudah siap.

Konten Lainnya